Ads 468x60px

Pages

Minggu, 20 Februari 2011

Buku WPAP (Wedha Pop Art Potrait)

Belum lama ini wedha abdul rasyid, seniman kawakan yang sudah lama malang melintang di dunia disain indonesia, menerbitkan buku pertamanya yang mengangkat teknik WPAP (Wedha Pop Art Potrait), yang memang sedang "in" di dunia disain sekarang..
WPAP adalah karya seni asli Indonesia, gaya Indonesia, dan 100% Indonesia. Adalah seorang Wedha yang mengajarkan kepada kita bangsa Indonesia bagaimana keterbatasan bukan suatu titik henti dalam berkarya. Bagi Wedha esensi warna bukan pada citra pancarannya (merah, kuning, biru), tetapi pada sifatnya : warna depan dan warna belakang, serta warna terang dan warna gelap. Keterbatasannya dalam memilih dan memilah warna tadi malah menjadikan suatu karya dan gaya disain yang begitu indah. 
So kita mesti berbangga dengan hadirnya WPAP di indonesia, karena selain kebudayaan seperti jaipong, reog ponorogo, dan tempe, kita juga memiliki karya seni asli indonesia yang harus di jaga dan dilestarikan keberadaannya bagi para disainer grafis indonesia.

ISBN         ;  9789792793055  
RILIS        ;  2011                 
HALAMAN  ;  112                     
PENERBIT  ;  Elex media computindo          
BAHASA    ;  Indonesia              



HARGA ; Rp. 59.850                






SINOPSIS

Impian, cita-cita atau harapan akan berkembang berbanding lurus dengan kualitas dan intensitas dari upaya untuk mewujudkannya. Itulah yang terjadi di dalam kehidupan yang hidup. Saya melihat semakin banyak masyarakat Indonesia yang mengenal apa itu WPAP, menyukai dan sampai akhirnya membanggakannya bahwa WPAP adalah milik bangsa Indonesia, seperti bangsa Jepang yang bisa dengan bangga mengatakan bahwa gaya gambar manga adalah milik mereka. Itulah impian saya saat ini.
Dan saya ingin sekali mengatakan bahwa inilah impian kita semua, impian Indonesia. Tidak mudah untuk mewujudkan impian itu. Tentu dibutuhkan upaya yang berkualitas dan berkesinambungan. Saya pikir, menerbitkan buku WPAP adalah upaya pilihan yang cukup berkualitas untuk saat ini. Semoga. Salam inspiratif, 

Wedha Abdul Rasyid.

0 komentar:

Posting Komentar